DOA YANG INDAH
Aku meminta kepada Allah untuk menyingkirkan penderitaanku.
Allah menjawab, Tidak.
Itu bukan untuk Kusingkirkan, tetapi agar kau mengalahkannya.
Aku meminta kepada Allah untuk menyempurnakan kecacatanku.
Allah menjawab, Tidak.
Jiwa adalah sempurna, badan hanyalah sementara.
Aku meminta kepada Allah untuk menghadiahkanku kesabaran.
Allah menjawab, Tidak.
Kesabaran adalah hasil dari kesulitan; itu tidak dihadiahkan, itu
harus
dipelajari.
Aku meminta kepada Allah untuk memberiku kebahagiaan.
Allah menjawab, Tidak.
Aku memberimu berkat.Kebahagiaan adalah tergantung padamu.
Aku meminta kepada Allah untuk menjauhkan penderitaan.
Allah menjawab, Tidak.
Penderitaan menjauhkanmu dari perhatian duniawi dan membawamu mendekat
padaKu.
Aku meminta kepada Allah untuk menumbuhkan rohku.
Allah menjawab, Tidak.
Kau harus menumbuhkannya sendiri, tetapi Aku akan memangkas untuk
membuatmu berbuah
Aku meminta kepada Allah segala hal sehingga aku dapat menikmati
hidup.
Allah menjawab, Tidak.
Aku akan memberimu hidup, sehingga kau dapat menikmati segala hal.
Aku meminta kepada Allah membantuku mengasihi orang lain, seperti Ia
mengasihiku.
Allah menjawab.., akhirnya kau mengerti.
HARI INI ADALAH MILIKMU JANGAN SIA-SIAKAN .
Bagi dunia kamu mungkin hanyalah seseorang, Tetapi bagi seseorang kamu
adalah dunianya
------------------------
By : Anonim
Kamis, 20 Oktober 2011
Minggu, 06 Maret 2011
Atas Nama Cinta
Aku dilahirkan atas nama cinta.
Cinta membawaku ke dunia dan memperlihatkanku keindahan nirwana. Saat aku mulai berjalan aku berusaha belajar bahasa yang hanya dikatakan oleh jiwa. Saat aku tahu arti sebuah rasa, kucoba untuk mencari makna. Aku berjalan menyusuri waktu, kuhabiskan hari-hariku dengan liku-liku hidup yang ada di lenganku. Saat rasa itu membuka mata, ia tunjukan cahaya bintang. Kugantungakan mimpi untuk memikinya. Kubuat bangku untuk aku berpijak namun tanganku tak sampai jua untuk meraihnya, bangkuku semakin reot. Aku berharap tumbuh sayap untuk terbang, tapi sayapku tak kunjung datang, bintangku semakin menjauh, aku lelah menggapai, aku lelah bermimpi, aku lelah memandang. Kini mataku mencari suatu mutiara, namun tak kunjung ku temukan jua. Kususuri bumi, kuselami samudra, kudaki gunung, namun tak jua ketemukan sebuah nama. Kini aku hanya menunggu keajaiban datang, kutundukan wajah dan berdo’a. berharap saat membuka mata bintang ada di tangan dan mutiara ada dihadapan
Cinta adalah anugrah yang tak ternilai harganya, saat kau pandang dia akan kau temukan surga dunia, saat kau sentuh tangannya kau merasa bisa menghentikan badai yang melanda. Saat kau kecup keningnya kau merasa berdiri di istana raja dengan tahta dan tiaranya.
Cinta membawaku ke dunia dan memperlihatkanku keindahan nirwana. Saat aku mulai berjalan aku berusaha belajar bahasa yang hanya dikatakan oleh jiwa. Saat aku tahu arti sebuah rasa, kucoba untuk mencari makna. Aku berjalan menyusuri waktu, kuhabiskan hari-hariku dengan liku-liku hidup yang ada di lenganku. Saat rasa itu membuka mata, ia tunjukan cahaya bintang. Kugantungakan mimpi untuk memikinya. Kubuat bangku untuk aku berpijak namun tanganku tak sampai jua untuk meraihnya, bangkuku semakin reot. Aku berharap tumbuh sayap untuk terbang, tapi sayapku tak kunjung datang, bintangku semakin menjauh, aku lelah menggapai, aku lelah bermimpi, aku lelah memandang. Kini mataku mencari suatu mutiara, namun tak kunjung ku temukan jua. Kususuri bumi, kuselami samudra, kudaki gunung, namun tak jua ketemukan sebuah nama. Kini aku hanya menunggu keajaiban datang, kutundukan wajah dan berdo’a. berharap saat membuka mata bintang ada di tangan dan mutiara ada dihadapan
Cinta adalah anugrah yang tak ternilai harganya, saat kau pandang dia akan kau temukan surga dunia, saat kau sentuh tangannya kau merasa bisa menghentikan badai yang melanda. Saat kau kecup keningnya kau merasa berdiri di istana raja dengan tahta dan tiaranya.
Kolom Pakar:: VISI, BUKAN ILUSI
James R. Lucas
Hal utama yang kita perlukan adalah kebenaran (truth). Kebenaran - pemahaman yang jernih dan memadai atas kenyataan - merupakan kunci keberhasilan organisasi, team, hubungan, dan karier. Dalam kenyataannya, titik pangkal dari semua pencapaian adalah komitmen tanpa "reserve" pada kebenaran - kebenaran mengenai siapakah iri kita, dimanakah kita sedang berada, kemanakah pasar sedang menuju, apa yang diinginkan oleh konsumen kita, apakah kompentensi dasar kita, apakah keterbatasan kompetensi kita (dan apakah orang lain bersedia membantu kita), dan apa yang sedang dipikirkanoleh karyawan kita.
Musuh dari kebenaran adalah ilusi. Ilusi muncul saat anda menganggap sesuatu itu benar; padahal tidak benar sama sekali atau hanya sebagian benar. Seringkali - bahkan selalu - berhubungan dengan harapan kita yang keliru. Hanya dengan melihat secara jernih dan menyingkirkan ilusi-ilusi, khususnya ilusi yang fatal, akan memungkinkan anda meraih tujuan-tujuan organisasi, karier dan hidup anda. Namun, celakanya, adalah gampang berpegang pada ilusi. Sedangkan berusaha memecahkan ilusi dan memiliki keberanian untuk melakukannya sangat sulit.
Beberapa ilusi tidaklah berbahaya. Ia hanya mengganggu anda di area yang kecil dalam hidup dan organisasi anda. Seperti misal: "Saya akan bahagia bila saya mendapatkan posisi itu", atau "dengan pakaian ini, orang-orang di kantor akan menghormati saya." Beberapa iSedangkan di bidang organisasi, contoh ilusi yang tidak berbahaya adalah, "membatalkan perayaan perusahaan tidaklah menurunkan moral karyawan", atau "jam karet adalah kebiasaan."
Beberapa ilusi lain cukup berbahaya. Ia akan mengganggu efektifitas usaha anda dalam mencapai goal, meski anda masih tetap dapat meraih beberapa keberhasilan. Ilusi semacam ini mengaburkan karier dan hidup anda. Misal, "belajar tidaklah terlalu penting", atau "jangan khawatir, kita masih bisa melakukan sesuatu atas konsekuensi dari keputusan ini." Pada organisasi, anda masih bisa menjalankan organisasi dengan ilusi semacam ini, seperti isal, "bila saya bisa mengukur kemungkinan itu, saya bisa memanaje-nya", atau "Manajemen itu logis, kita masih tetap bisa mencapai tujuan kita dengan kelemahan-kelemahan ini."
Tipe yang paling buruk dari ilusi adalah ilusi yang fatal, yang cepat atau lambat akan mengakibatkan kehancuran anda. Seperti misal, kehilangan pasar dan pelanggan, penurunan penjualan dan laba dan persolan-persoalan pribadi yang serius. Berikut adalah delapan jenis ilusi yang bila anda memiliki satu saja akan berakibat fatal pada usaha anda. Sedangkan bila anda memiliki dua atau lebih akan menyebabkan kematian usaha.
1--Ilusi Visi
Pendapat "pernyataan misi berarti kita tahu siapakah diri kita" adalah ilusi visi. Padahal, pada kenyataannya, sebagian besar dari pernyataan visi dan misi tidak dipakai sama sekali. Kita jangan mengacaukan visi dengan pernyataan visi. Visi adalah mimpi atau gambaran tentang masa depan yang menuntun kita ke masa depan, bukannya merenggut kita dari masa depan. Pernyataan visi adalah usaha untuk menangkap visi tersebut dalam bentuk kata-kata. Dengan demikian pernyataan visi dapat memunculkan sebuah ilusi. Pernyataan dalam bentuk kata-kata dapat mengaburkan harapan. Bila anda ingin visi anda mempunyai arti penting, daripada mengeluarkan pernyataan visi, mintalah masukan dan keterlibatan karyawan anda dalam organisasi lalu bekerja keras bersama untuk meraihnya. Visi anda harus berkaitan dengan hati dan mimpi dari karyawan anda. Bila ini terjadi, anda memajukan organisasi anda 80% atau lebih.
2--Ilusi Prioritas
Ilusi ini sering dimulai dengan pemikiran bahwa orang lain akan menyusunkan prioritas untuk anda. Pada tingkat organisasi, anda mungkin berilusi bahwa pasar akan membuatkan prioritas-prioritas anda. Padahal, pasar mungkin tidak tahu sama sekali prioritas apa yang inign anda raih, khususnya saat anda sedang berusaha menggali penemuan-penemuan baru di bidang produk dan jasa. Pada tingkat individu, anda mungkin berilusi bahwa anda menunggu manajemen menyiapkan jalan bagi anda. Padahal organisasi seringkali tdak tahu apa yang menjadi keinginan anda, lalu bagaimana mereka bisa menunjukkannya untuk anda. Salah satu prioritas terpenting organisasi adalah memantabkan secara jelas siapakah diri anda dan apakah yang tidak ingin anda lakukan. Sungguh keliru bila anda percaya bahwa hanya karena anda dapat melakukan sesuatu hal dengan baik, maka anda dapat sama baiknya melakukan hal lain yang sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan hal tersebut. Efektifitas menuntut anda untuk memusatkan perhatian pada hasil.
3--Ilusi Kualitas
Salah satu ilusi terbesar dalam konsep mengenai kualitas adalah bahwa kualitas diukur dari perspektif negatif, misal, jumlah cacat produk, jumlah kesalahan, jumlah keluhan konsumen. Padahal, esensi kualitas adalah hasil positif apakah yang bisa diraih. Kita menipu diri sendiri bila membuat sebuah keputusan hanya dengan berdasarkan data atau contoh kecil atau kesan yang keliru. Barangkali itu disebabkan karena kita percaya bahwa orang lebih suka menghindari penderitaan ketimbang meraih keberhasilan. Sehingga kita lebih shuka memusatkan perhatian pada sisi negatif daripada sisi positif. Ingatlah, kualitas adalah atribut positif, maka bicaralah, ukurlah dan sampaikanlah dengan istilah-istilah positif. Ukurlah keberhasilan daripada kegagalan, apa yang tercapai bukan apa yang terlewati, kemenangan bukan kekalahan.
4--Ilusi Perubahan
Satu aspek ilusi atas perubahan adalah bahwa perubahan itu buruk. Sebenarnya, perubahan itu tidak baik dan tidak buruk. Semua perubahan adalah buruk jika kita mengabaikannya dan terlindas olehnya. Dan, semua perubahan dapat menjadi baik jika kita siap menghadapinya dan mengeksploitasinya. Ilusi lain adalah pendapat bahwa anda dapat memanajen perubahan. Dapatkah anda mengusahakan sebuah perubahan dan memperhitungkan apa yang akan anda lakukan padanya? Ya! Dapatkah anda mengambil inisiatif saat anda melihat sebuah kesempatan? Tentu saja.Tetapi, untuk memanajenya? Tak mungkin. Langkah paling kritis untuk mengikis ilusi tersebut adalah dengan mengembangkan orientasi positif pada organisasi anda terhadap perubahan. Semua perubahan eksternal, tak peduli betapa pun buruknya, memberikan kesempatan. Sedangkan perubahan internal, bagaimana pun beratnya, merupakan kesempatan untuk bertahan hidup dan tumbuh. Kita biasanya tidak menyukai perubahan, tetapi pada
umumnya menyukai mimpi.
5--Ilusi Perbandingan
Perbandingan merupakan sumber ilusi yang tak pernah habis. Sepanjang anda tampak bisa melakukan sesuatunya lebih baik dari orang lain, anda merasa pasti telah melakukannya dengan baik, karenanya anda tak perlu berubah. Bahkan metode benchmarking dapat menyuburkan ilusi ini, meskipun target perusahaan mungkin ternyata lebih rendah daripada yang diinginkan pasar, atau mereka melakukannya dengan keliru. Mengapa muncul ide bahwa membandingkan kita dengan orang lain merupakan langkah sukses dalam menjalankan usaha? Ada satu jawaban yang mungkin, yaitu: rasa takut tertinggal di belakang sehingga banyak orang merasa perlu secara terus-menerus membandingkan dirinya dengan orang lain. Daripada membandingkan diri kita dengan standar praktis industri (atau bahkan dengan mereka yang terbaik), semestinya kita senantiasa bertanya pada diri sendiri, "apa yang bisa kita lakukan lebih baik dari siapa pun?" Para pemimpin perlu menyebarluaskan ide bahwa agar dapat melakukan
terobosan dan memiliki keuntungan kompetitif, kita harus melakukan sesuatu dengan dramatis, bukan dengan membandingkan. Pompalah keberanian karyawan anda untuk menjadi berbeda.
6--Ilusi Manusia
Bila anda percaya bahwa semua orang pada dasarnya baik dan memiliki potensi, anda dapat terjerumus pada jurang organisasi. Anda berilusi bahwa dengan memberikan lingkungan yang lebih baik, lebih memberdayakan orang, dapat memuaskan karyawan. Tapi, bila tidak ada kesesuaian antara orang dengan tugas maka anda akan mengalami kekecewaan. Pada jangka panjang, tidak seorang pun dapat sukses bila pekerjaannya tidak sesuai dengan harapannya. Mengapa terjadi ilusi yang demikian? Dalam budaya yang menekankan pada kemampuan intelektual, kita melakukan kekeliruan bila hanya bertanya apa yang diketahui oleh karyawan, karena pertanyaan yang lebih penting adalah bagaimana mereka berpikir.
7--Ilusi Keterbukaan
Karena informasi adalah kekuatan, orang dapat menggunakannya untuk mengendalikan jalannya organisasi. Mengapa anda ingin menumpuk sekian banyak informasi? Apakah dengan demikian anda menggenggam kekuatan? Padahal sesungguhnya sangat sulit bagi anda untuk mengendalikan adaan dunia yang cepat berubah ini. Persoalan bukanlah bagaimana anda mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya namun bagaimana anda membaginya, dan memilah-milah informasi mana yang patut dibagi di saat yang tepat dan pada orang yang tepat pula. Keterbukaan dengan karyawan akan menumbuhkan kepercayaan, inspirasi, mengembangkan kemampuan mereka untuk tumbuh dan memompa keberanian karyawan untuk mendukung orang lain pula.
8--Ilusi Insentif
Ilusi ini dimulai dari sebuah mitos terbesar manajemen, yaitu "manajer dapat memotivasi karyawan". Kenyataannya, manajer tidak dapat memotuvasi karyawan. Penulis buku "Super Motivation", Dean R. Spitzer menulis bahwa "saat kinerja tinggi tercapai, motivasi harus datang dari dalam diri; bukan dari luar." Bila anda mengkhayal bahwa anda dapat memotivasi orang, anda akan terperangkap pada hambatan yang tidak perlu: yaitu bahwa anda, bukan karyawan anda, bertanggung jawab atas motivasi dan moral karyawan. Ini tidak benar. Cara untuk mengikis ilusi ini adalah dengan menanyakan pada karyawan anda apa yang dapat dilakukan untuk membuka pintu motivasi dirinya sendiri. Pahami apa yang dicari oleh karyawan anda dan bagaimana anda dapat menanggapinya dengan baik.
Kenyataan tidak hadir dengan siap pakai atau tidak dapat diubah sama sekali. Anda menciptakan kenyataan masa depan lewat keputusan anda sekarang. Kalau keputusan anda didasari pada ilusi, anda membangun rumah kertas yang hancur hanya dengan sekali sentuh. Semakin besar ilusi, semakin besar kehancuran. Jadi, obat mujarabnya adalah kebenaran.
(diadaptasi dari "Vision, not Illusion", World Executive's Digest. Ringkasan dari buku "Fatal Illusions", James R., Lucas)
James R. Lucas
Hal utama yang kita perlukan adalah kebenaran (truth). Kebenaran - pemahaman yang jernih dan memadai atas kenyataan - merupakan kunci keberhasilan organisasi, team, hubungan, dan karier. Dalam kenyataannya, titik pangkal dari semua pencapaian adalah komitmen tanpa "reserve" pada kebenaran - kebenaran mengenai siapakah iri kita, dimanakah kita sedang berada, kemanakah pasar sedang menuju, apa yang diinginkan oleh konsumen kita, apakah kompentensi dasar kita, apakah keterbatasan kompetensi kita (dan apakah orang lain bersedia membantu kita), dan apa yang sedang dipikirkanoleh karyawan kita.
Musuh dari kebenaran adalah ilusi. Ilusi muncul saat anda menganggap sesuatu itu benar; padahal tidak benar sama sekali atau hanya sebagian benar. Seringkali - bahkan selalu - berhubungan dengan harapan kita yang keliru. Hanya dengan melihat secara jernih dan menyingkirkan ilusi-ilusi, khususnya ilusi yang fatal, akan memungkinkan anda meraih tujuan-tujuan organisasi, karier dan hidup anda. Namun, celakanya, adalah gampang berpegang pada ilusi. Sedangkan berusaha memecahkan ilusi dan memiliki keberanian untuk melakukannya sangat sulit.
Beberapa ilusi tidaklah berbahaya. Ia hanya mengganggu anda di area yang kecil dalam hidup dan organisasi anda. Seperti misal: "Saya akan bahagia bila saya mendapatkan posisi itu", atau "dengan pakaian ini, orang-orang di kantor akan menghormati saya." Beberapa iSedangkan di bidang organisasi, contoh ilusi yang tidak berbahaya adalah, "membatalkan perayaan perusahaan tidaklah menurunkan moral karyawan", atau "jam karet adalah kebiasaan."
Beberapa ilusi lain cukup berbahaya. Ia akan mengganggu efektifitas usaha anda dalam mencapai goal, meski anda masih tetap dapat meraih beberapa keberhasilan. Ilusi semacam ini mengaburkan karier dan hidup anda. Misal, "belajar tidaklah terlalu penting", atau "jangan khawatir, kita masih bisa melakukan sesuatu atas konsekuensi dari keputusan ini." Pada organisasi, anda masih bisa menjalankan organisasi dengan ilusi semacam ini, seperti isal, "bila saya bisa mengukur kemungkinan itu, saya bisa memanaje-nya", atau "Manajemen itu logis, kita masih tetap bisa mencapai tujuan kita dengan kelemahan-kelemahan ini."
Tipe yang paling buruk dari ilusi adalah ilusi yang fatal, yang cepat atau lambat akan mengakibatkan kehancuran anda. Seperti misal, kehilangan pasar dan pelanggan, penurunan penjualan dan laba dan persolan-persoalan pribadi yang serius. Berikut adalah delapan jenis ilusi yang bila anda memiliki satu saja akan berakibat fatal pada usaha anda. Sedangkan bila anda memiliki dua atau lebih akan menyebabkan kematian usaha.
1--Ilusi Visi
Pendapat "pernyataan misi berarti kita tahu siapakah diri kita" adalah ilusi visi. Padahal, pada kenyataannya, sebagian besar dari pernyataan visi dan misi tidak dipakai sama sekali. Kita jangan mengacaukan visi dengan pernyataan visi. Visi adalah mimpi atau gambaran tentang masa depan yang menuntun kita ke masa depan, bukannya merenggut kita dari masa depan. Pernyataan visi adalah usaha untuk menangkap visi tersebut dalam bentuk kata-kata. Dengan demikian pernyataan visi dapat memunculkan sebuah ilusi. Pernyataan dalam bentuk kata-kata dapat mengaburkan harapan. Bila anda ingin visi anda mempunyai arti penting, daripada mengeluarkan pernyataan visi, mintalah masukan dan keterlibatan karyawan anda dalam organisasi lalu bekerja keras bersama untuk meraihnya. Visi anda harus berkaitan dengan hati dan mimpi dari karyawan anda. Bila ini terjadi, anda memajukan organisasi anda 80% atau lebih.
2--Ilusi Prioritas
Ilusi ini sering dimulai dengan pemikiran bahwa orang lain akan menyusunkan prioritas untuk anda. Pada tingkat organisasi, anda mungkin berilusi bahwa pasar akan membuatkan prioritas-prioritas anda. Padahal, pasar mungkin tidak tahu sama sekali prioritas apa yang inign anda raih, khususnya saat anda sedang berusaha menggali penemuan-penemuan baru di bidang produk dan jasa. Pada tingkat individu, anda mungkin berilusi bahwa anda menunggu manajemen menyiapkan jalan bagi anda. Padahal organisasi seringkali tdak tahu apa yang menjadi keinginan anda, lalu bagaimana mereka bisa menunjukkannya untuk anda. Salah satu prioritas terpenting organisasi adalah memantabkan secara jelas siapakah diri anda dan apakah yang tidak ingin anda lakukan. Sungguh keliru bila anda percaya bahwa hanya karena anda dapat melakukan sesuatu hal dengan baik, maka anda dapat sama baiknya melakukan hal lain yang sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan hal tersebut. Efektifitas menuntut anda untuk memusatkan perhatian pada hasil.
3--Ilusi Kualitas
Salah satu ilusi terbesar dalam konsep mengenai kualitas adalah bahwa kualitas diukur dari perspektif negatif, misal, jumlah cacat produk, jumlah kesalahan, jumlah keluhan konsumen. Padahal, esensi kualitas adalah hasil positif apakah yang bisa diraih. Kita menipu diri sendiri bila membuat sebuah keputusan hanya dengan berdasarkan data atau contoh kecil atau kesan yang keliru. Barangkali itu disebabkan karena kita percaya bahwa orang lebih suka menghindari penderitaan ketimbang meraih keberhasilan. Sehingga kita lebih shuka memusatkan perhatian pada sisi negatif daripada sisi positif. Ingatlah, kualitas adalah atribut positif, maka bicaralah, ukurlah dan sampaikanlah dengan istilah-istilah positif. Ukurlah keberhasilan daripada kegagalan, apa yang tercapai bukan apa yang terlewati, kemenangan bukan kekalahan.
4--Ilusi Perubahan
Satu aspek ilusi atas perubahan adalah bahwa perubahan itu buruk. Sebenarnya, perubahan itu tidak baik dan tidak buruk. Semua perubahan adalah buruk jika kita mengabaikannya dan terlindas olehnya. Dan, semua perubahan dapat menjadi baik jika kita siap menghadapinya dan mengeksploitasinya. Ilusi lain adalah pendapat bahwa anda dapat memanajen perubahan. Dapatkah anda mengusahakan sebuah perubahan dan memperhitungkan apa yang akan anda lakukan padanya? Ya! Dapatkah anda mengambil inisiatif saat anda melihat sebuah kesempatan? Tentu saja.Tetapi, untuk memanajenya? Tak mungkin. Langkah paling kritis untuk mengikis ilusi tersebut adalah dengan mengembangkan orientasi positif pada organisasi anda terhadap perubahan. Semua perubahan eksternal, tak peduli betapa pun buruknya, memberikan kesempatan. Sedangkan perubahan internal, bagaimana pun beratnya, merupakan kesempatan untuk bertahan hidup dan tumbuh. Kita biasanya tidak menyukai perubahan, tetapi pada
umumnya menyukai mimpi.
5--Ilusi Perbandingan
Perbandingan merupakan sumber ilusi yang tak pernah habis. Sepanjang anda tampak bisa melakukan sesuatunya lebih baik dari orang lain, anda merasa pasti telah melakukannya dengan baik, karenanya anda tak perlu berubah. Bahkan metode benchmarking dapat menyuburkan ilusi ini, meskipun target perusahaan mungkin ternyata lebih rendah daripada yang diinginkan pasar, atau mereka melakukannya dengan keliru. Mengapa muncul ide bahwa membandingkan kita dengan orang lain merupakan langkah sukses dalam menjalankan usaha? Ada satu jawaban yang mungkin, yaitu: rasa takut tertinggal di belakang sehingga banyak orang merasa perlu secara terus-menerus membandingkan dirinya dengan orang lain. Daripada membandingkan diri kita dengan standar praktis industri (atau bahkan dengan mereka yang terbaik), semestinya kita senantiasa bertanya pada diri sendiri, "apa yang bisa kita lakukan lebih baik dari siapa pun?" Para pemimpin perlu menyebarluaskan ide bahwa agar dapat melakukan
terobosan dan memiliki keuntungan kompetitif, kita harus melakukan sesuatu dengan dramatis, bukan dengan membandingkan. Pompalah keberanian karyawan anda untuk menjadi berbeda.
6--Ilusi Manusia
Bila anda percaya bahwa semua orang pada dasarnya baik dan memiliki potensi, anda dapat terjerumus pada jurang organisasi. Anda berilusi bahwa dengan memberikan lingkungan yang lebih baik, lebih memberdayakan orang, dapat memuaskan karyawan. Tapi, bila tidak ada kesesuaian antara orang dengan tugas maka anda akan mengalami kekecewaan. Pada jangka panjang, tidak seorang pun dapat sukses bila pekerjaannya tidak sesuai dengan harapannya. Mengapa terjadi ilusi yang demikian? Dalam budaya yang menekankan pada kemampuan intelektual, kita melakukan kekeliruan bila hanya bertanya apa yang diketahui oleh karyawan, karena pertanyaan yang lebih penting adalah bagaimana mereka berpikir.
7--Ilusi Keterbukaan
Karena informasi adalah kekuatan, orang dapat menggunakannya untuk mengendalikan jalannya organisasi. Mengapa anda ingin menumpuk sekian banyak informasi? Apakah dengan demikian anda menggenggam kekuatan? Padahal sesungguhnya sangat sulit bagi anda untuk mengendalikan adaan dunia yang cepat berubah ini. Persoalan bukanlah bagaimana anda mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya namun bagaimana anda membaginya, dan memilah-milah informasi mana yang patut dibagi di saat yang tepat dan pada orang yang tepat pula. Keterbukaan dengan karyawan akan menumbuhkan kepercayaan, inspirasi, mengembangkan kemampuan mereka untuk tumbuh dan memompa keberanian karyawan untuk mendukung orang lain pula.
8--Ilusi Insentif
Ilusi ini dimulai dari sebuah mitos terbesar manajemen, yaitu "manajer dapat memotivasi karyawan". Kenyataannya, manajer tidak dapat memotuvasi karyawan. Penulis buku "Super Motivation", Dean R. Spitzer menulis bahwa "saat kinerja tinggi tercapai, motivasi harus datang dari dalam diri; bukan dari luar." Bila anda mengkhayal bahwa anda dapat memotivasi orang, anda akan terperangkap pada hambatan yang tidak perlu: yaitu bahwa anda, bukan karyawan anda, bertanggung jawab atas motivasi dan moral karyawan. Ini tidak benar. Cara untuk mengikis ilusi ini adalah dengan menanyakan pada karyawan anda apa yang dapat dilakukan untuk membuka pintu motivasi dirinya sendiri. Pahami apa yang dicari oleh karyawan anda dan bagaimana anda dapat menanggapinya dengan baik.
Kenyataan tidak hadir dengan siap pakai atau tidak dapat diubah sama sekali. Anda menciptakan kenyataan masa depan lewat keputusan anda sekarang. Kalau keputusan anda didasari pada ilusi, anda membangun rumah kertas yang hancur hanya dengan sekali sentuh. Semakin besar ilusi, semakin besar kehancuran. Jadi, obat mujarabnya adalah kebenaran.
(diadaptasi dari "Vision, not Illusion", World Executive's Digest. Ringkasan dari buku "Fatal Illusions", James R., Lucas)
Jumat, 18 Februari 2011
24 Selingan dalam Hidup
24 Selingan dalam Hidup
1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat
merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya
dari alam mimpi dan memeluknya dalam
alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.
3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan,
pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah
seperti yang kamu inginkan, karena
kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan
untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup
untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk
membuatmu kuat, kesedihan yang cukup
untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup
untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk
membeli hadiah-hadiah.
5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang
lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu
lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat
pintu lain yang dibukakan bagi kita.
6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk
berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan
sepatah katapun, dan kemudian
kamu meninggalkannya dengan perasaan telah
bercakap-cakap lama dengannya.
7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang telah
kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh
benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah
kita miliki sampai kita
mendapatkannya.
8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain.
Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal
itu menyakitkan hati orang itu pula.
9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut
perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan
suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada
tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang
penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.
10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita
cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya
menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita
hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita
temukan di dalam dia.
11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu
memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha
menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir
dalam hidupnya.
12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan
beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang
yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima
kasih atas karunia itu.
13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir
seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari
untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu
seumur hidup untuk melupakan seseorang.
14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis,
mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan
mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang
menghargai pentingnya orang-orang yang
pernah hadir dalam hidup mereka.
15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah,
romantika dan masih tetap peduli padanya.
16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika
kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan
mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya
dan kamu harus melepaskannya.
17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh
dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air
mata.
18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap
sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih
percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka
yang masih mencintai sekalipun pernah
disakiti hatinya.
19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak
mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah
mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki
keberanian untuk mengutarakan cintamu
kepadanya.
20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada
masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus
dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan
sakit hati di masa lalu.
21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika
kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika
kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan
kamu tidak mencintainya lagi jika
kamu masih tidak dapat melupakannya.
22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang
bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu ! Jangan
mengharapkan balasan cinta, tunggulah
sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak,
berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.
23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi
tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu
harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah
menulikan telinga untuk mendengar dari
orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di
sekelilingmu tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga
pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan
orang-orang di sekelilingmu menangis.
By Anonim....
1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat
merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya
dari alam mimpi dan memeluknya dalam
alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.
3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan,
pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah
seperti yang kamu inginkan, karena
kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan
untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup
untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk
membuatmu kuat, kesedihan yang cukup
untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup
untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk
membeli hadiah-hadiah.
5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang
lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu
lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat
pintu lain yang dibukakan bagi kita.
6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk
berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan
sepatah katapun, dan kemudian
kamu meninggalkannya dengan perasaan telah
bercakap-cakap lama dengannya.
7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang telah
kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh
benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah
kita miliki sampai kita
mendapatkannya.
8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain.
Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal
itu menyakitkan hati orang itu pula.
9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut
perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan
suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada
tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang
penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.
10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita
cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya
menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita
hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita
temukan di dalam dia.
11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu
memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha
menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir
dalam hidupnya.
12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan
beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang
yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima
kasih atas karunia itu.
13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir
seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari
untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu
seumur hidup untuk melupakan seseorang.
14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis,
mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan
mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang
menghargai pentingnya orang-orang yang
pernah hadir dalam hidup mereka.
15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah,
romantika dan masih tetap peduli padanya.
16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika
kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan
mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya
dan kamu harus melepaskannya.
17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh
dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air
mata.
18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap
sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih
percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka
yang masih mencintai sekalipun pernah
disakiti hatinya.
19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak
mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah
mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki
keberanian untuk mengutarakan cintamu
kepadanya.
20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada
masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus
dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan
sakit hati di masa lalu.
21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika
kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika
kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan
kamu tidak mencintainya lagi jika
kamu masih tidak dapat melupakannya.
22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang
bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu ! Jangan
mengharapkan balasan cinta, tunggulah
sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak,
berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.
23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi
tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu
harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah
menulikan telinga untuk mendengar dari
orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di
sekelilingmu tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga
pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan
orang-orang di sekelilingmu menangis.
By Anonim....
9 jenis anak setan
Assalamualaikum wbt,
Simpanlah baik2 email ini dan sebarkan pada rakan2 anda sebagai peringatan kita setiap hari dimana syaitan2 kurang ajar ini mengganggu hidup harian yang mungkin selama ini kita tidar sedar hasutan mereka. Sampaikan kepada sekelian muslimin/muslimat yang lain semoga menjadi pedoman hidup hingga keakhir hayat , Insya'Allah .
Umar al-Khattab r. a berkata, terdapat 9 jenis anak syaitan :
1. Zalituun
Duduk di pasar/kedai supaya manusia hilang sifat jimat cermat. Menggoda supaya manusia berbelanja lebih dan membeli barang-barang yang tidak perlu.
2. Wathiin
Pergi kepada orang yang mendapat musibah supaya bersangka buruk terhadap Allah.
3. A'awan
Menghasut sultan/raja/pemerintah supaya tidak mendekati rakyat. Seronok dengan kedudukan/kekayaan hingga terabai kebajikan rakyat dan tidak mahu mendengar nasihat para ulama.
4. Haffaf
Berkawan baik dengan kaki botol. Suka menghampiri orang yang berada di tempat-tempat maksiat (cth: disko, kelab mlm & tempat yg ada minuman keras).
5. Murrah
Merosakkan dan melalaikan ahli dan orang yg sukakan muzik sehingga lupa kepada Allah. Mereka ini tenggelam dalam keseronokan dan glamour etc.
6. Masuud
Duduk di bibir mulut manusia supaya melahirkan fitnah, gosip, umpatan dan apa sahaja penyakit yg mula dari kata-kata mulut.
7. Daasim (BERILAH SALAM SEBELUM MASUK KE RUMAH...)
Duduk di pintu rumah kita. Jika tidak memberi salam ketika masuk ke rumah, Daasim akan bertindak agar berlaku keruntuhan rumahtangga (suami isteri bercerai-berai, suami bertindak ganas, memukul isteri, isteri hilang pertimbangan menuntut cerai, anak-anak didera dan pelbagai bentuk kemusnahan rumah tangga lagi).
8. Walahaan
Menimbulkan rasa was-was dalam diri manusia khususnya ketika berwuduk dan solat dan menjejaskan ibadat-ibadat kita yg lain.
9. Lakhuus
Merupakan sahabat orang Majusi yang menyembah api/matahari. Dan yang terakhir ni yang paling teruk! (SCROLL DI BAWAH)
10. Isetan.
Sebuah pasaraya yg terkemuka di seluruh duniawi. terdapat di sekitar Lembah klang, singapore, Beijing &..... Kebaikan: Memberi potongan harga pada Karnival jualan
Keburukan: Melalaikan manusia bershopping sehingga lupa waktu sembahyang dan lupe yg lakinya dah tunggu kat kereta. Pesanan ; Shopping tu agak2 sikit, jangan sampai berlebih2an pulak. Membazir itulah
sebenarnya amalan Syaitan
11. Hindusetan
Nie mereka2 yg menonton criter hindustan, sampai masuk waktu sembahyang, maseh menyonggol depan tv.....kapala keluar tanduk, tak sedar.......jadi lah hindusetan!!!
sumber : Mutiara HIkmah by Ahmad Mufaqi
Assalamualaikum wbt,
Simpanlah baik2 email ini dan sebarkan pada rakan2 anda sebagai peringatan kita setiap hari dimana syaitan2 kurang ajar ini mengganggu hidup harian yang mungkin selama ini kita tidar sedar hasutan mereka. Sampaikan kepada sekelian muslimin/muslimat yang lain semoga menjadi pedoman hidup hingga keakhir hayat , Insya'Allah .
Umar al-Khattab r. a berkata, terdapat 9 jenis anak syaitan :
1. Zalituun
Duduk di pasar/kedai supaya manusia hilang sifat jimat cermat. Menggoda supaya manusia berbelanja lebih dan membeli barang-barang yang tidak perlu.
2. Wathiin
Pergi kepada orang yang mendapat musibah supaya bersangka buruk terhadap Allah.
3. A'awan
Menghasut sultan/raja/pemerintah supaya tidak mendekati rakyat. Seronok dengan kedudukan/kekayaan hingga terabai kebajikan rakyat dan tidak mahu mendengar nasihat para ulama.
4. Haffaf
Berkawan baik dengan kaki botol. Suka menghampiri orang yang berada di tempat-tempat maksiat (cth: disko, kelab mlm & tempat yg ada minuman keras).
5. Murrah
Merosakkan dan melalaikan ahli dan orang yg sukakan muzik sehingga lupa kepada Allah. Mereka ini tenggelam dalam keseronokan dan glamour etc.
6. Masuud
Duduk di bibir mulut manusia supaya melahirkan fitnah, gosip, umpatan dan apa sahaja penyakit yg mula dari kata-kata mulut.
7. Daasim (BERILAH SALAM SEBELUM MASUK KE RUMAH...)
Duduk di pintu rumah kita. Jika tidak memberi salam ketika masuk ke rumah, Daasim akan bertindak agar berlaku keruntuhan rumahtangga (suami isteri bercerai-berai, suami bertindak ganas, memukul isteri, isteri hilang pertimbangan menuntut cerai, anak-anak didera dan pelbagai bentuk kemusnahan rumah tangga lagi).
8. Walahaan
Menimbulkan rasa was-was dalam diri manusia khususnya ketika berwuduk dan solat dan menjejaskan ibadat-ibadat kita yg lain.
9. Lakhuus
Merupakan sahabat orang Majusi yang menyembah api/matahari. Dan yang terakhir ni yang paling teruk! (SCROLL DI BAWAH)
10. Isetan.
Sebuah pasaraya yg terkemuka di seluruh duniawi. terdapat di sekitar Lembah klang, singapore, Beijing &..... Kebaikan: Memberi potongan harga pada Karnival jualan
Keburukan: Melalaikan manusia bershopping sehingga lupa waktu sembahyang dan lupe yg lakinya dah tunggu kat kereta. Pesanan ; Shopping tu agak2 sikit, jangan sampai berlebih2an pulak. Membazir itulah
sebenarnya amalan Syaitan
11. Hindusetan
Nie mereka2 yg menonton criter hindustan, sampai masuk waktu sembahyang, maseh menyonggol depan tv.....kapala keluar tanduk, tak sedar.......jadi lah hindusetan!!!
sumber : Mutiara HIkmah by Ahmad Mufaqi
Langganan:
Postingan (Atom)