Senin, 25 Juni 2012

BERMAIN BAGI ANAK USIA DINI

A. MAKNA DAN SUBTANSI BERMAIN Anak usia dini sangat memerlukan keleluasaan dan kebebasan untuk bergerak dan beraktivitas melalui bermain. Aktivitas gerak bagi anak dapat diwujudkan dalam berbagai ekspresi diri. Ekspresi diri anak dituangkan anak dalam berbagai permainan yang mereka sukai. Imajinasi mereka yang tinggi membuat apa saja benda disekitar mereka menjadi bahan menarik untuk dijadikan sebuah permainan. Secara tidak langsung ini akan menumbuhkan kreatifitas anak dalam mengembangkan daya pikirnya serta pengetahuannya. Bermain bagi anak selayaknya dapat bernuansa kesenangan (pleaure), Kesantaian (relaxation). Bermain harus membangkitkan kesadaran anak yang menyenangkan (Sense of enjoyment). Menurut Harun (2009) makna yang terkandung dalam bermain ialah suatu kegiatan yang memberikan pengalaman pada anak untuk membangun dunianya sendiri yang dapat dihuni sambil terus memekarkannya melalui berbagai fungsi mental dan emosional. Harun (2009) bermain harus memiliki setidaknya lima unsur penting yaitu: 1. Bertujuan mencari kepuasan 2. Bebas dan dapat memilih atas kemauan sendiri 3. Menyenangkan dan dapat dinikmati oleh anak 4. Memunculkan khayalan dan daya imajinatif anak 5. Dilakukan secara tepat (DAP), aktif dan sadar. Seifert dan Hoffnung (dalam Harun, 2009:81) memaknai bermain jika bermain itu memiliki enam unsur, yaitu (1) bermanfaat bagi anak, (2) beorientasi pada proses aktifitas, (3) menyenangkan anak, (4) berbeda dari realitas, (5) mempunyai aturan yang fleksibel, (6) anak terlibat secara langsung. Bermain menurut Proebel (Umansky, 1985:404) bermain adalah bentuk ekspresi diri anak terhadap lingkungannya dalam berbagai perbuatan dan gerakan yang melibatkan aktifitas gerak dan psikis yang menyenangkan dan bermanfaat secara keseluruhan. B. TUJUAN DAN MANFAAT BERMAIN Bermain merupakan aktivitas penting yang harus dilakukan anak usia dini dan termasuk anak taman kanak-kanak. Dengan bermain anak-anak akan bertambah pengalamannya dan pengetahuannya,dan menurut (Geogarkis, 2005) sangat mendorong anak untuk membangun konsep dan pemahaman suatu konteks. Bermain juga memberikan kesenangan dan efektifitas pengalaman belajar, dan stimulus berpikir anak (Light, 2002; Mitchell, 2005, dalam Geogarkis, 2005). Menurut Kirk & Mac Phail (2002) bermain juga melibatkan tingkat kognitif, persepsi, pemecahan masalah dan respon terhadap berbagai isyarat. Betapa pentingnya bermain bagi pertumbuhan anak, dengan bermain anak terangsang emosinya, sosialnya, daya pikirnya, fantasi dan imajinasinya. Dengan demikian bermain bagi anak merupakan wahana untuk 1. Menemukan dan mengenali lingkungannya serta dirinya 2. Membangun konsep 3. Meningkatkan kecerdasan kognitif 4. Meningkatkan kecerdasaan social dan emosional 5. Bereksperimen dan bereksplorasi Oleh karenanya, cara belajar bagi anak usia dini dan termasuk anak taman kanak-kanak yang paling efektif adalah melalui bermain. Bermain juga memiliki manfaat yang strategis untuk perkembangan anak. Dalam konteks bermain, menurut Freman (1996:147) bukan hanya merupakan suatu hiburan dan rekreasi, melainkan juga memungkinkan anak belajar secara emosional maupun intelektual. Dari segi emosional, anak akan dapat memainkan berbagai aspek kehidupan yang sebenarnya belum dipahami sehingga ia bisa tahu apa yang terjadi dan dapat menghadapinya dengan mudah dan percaya diri. Dari segi intelektual, bermain dapat membuat anak menyerap berbagai informasi baru dan kemudian memanipulasinya sehingga cocok dengan apa yang telah diketahui anak. Masih bertalian dengan manfaat bermain , Ismail (2006:17) mengemukakan manfaat bermain adalah: 1. Penyaluran energi berlebih yang dimiliki anak 2. Sarana untuk menyiapkan hidupnya kelak 3. Pelanjut citra kemanusiaan 4. Membangun energi yang hilang 5. Memperoleh kompensasi yang tidak diperolehnya 6. Melepaskan perasaan emosinya, dan 7. Member stimulus pada pembentukan kepribadian Mengacu pada pembahasan tujuan dan manfaat bermain, maka menurut Harun, dkk (2009) bermain dapat bermanfaat bagi anak taman kanak-kanak yaitu untuk: 1. Belajar ingin tahu segala sesuatu dari apa yang ada di lingkungannya 2. Melatih emosional dan sosialnya 3. Membangun komunikasi dan kerjasama antar anak 4. Membangun fantasi dan imajinasi 5. Santai, rileksasi dan puas 6. Melatih kreativitas berpikir dan berbuat 7. Melatih konsentrasi mereka. Oleh karena pentingnya manfaat bermain, para pendidik dan orang tua hendaknya membimbing dan mengarahkan jalannya proses bermain sehingga tidak menghambat jalannya fantasi anak. Yang penting bagi anak bukanlah alat bermain yang lengkap, tetapi kesempatan dan tempat untuk bermain secar bebasdan leluasa untuk beraktivitas. Bertalian dengan manfaat bermain dan bimbingan bagi anak dalam proses berlangsungnya permainan, ada bebebapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: 1. Apakah suasananya ceria 2. Apakah pengalaman-pengalaman yang diberikan kepada anak bersifat mendorong dan merangsang 3. Apakah guru terlatih untuk suatu permainan itu 4. Apakah lembaga sekolah terorganisir dengan baik 5. Apakah kegiatan yang dipilih dalam bermain itu logis 6. Apakah suasananya hangat dan penuh kasih sayang 7. Apakah anak merasa tentram dan senang 8. Apakah hubungan antara guru dan anak-anak tampak saling dekat satu sama lain
C. KARAKTERISTIK BERMAIN ANAK USIA DINI
Perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini berada dalam masa dan kurun waktu yang sangat kritis artinya jika masa ini tidak dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan optimal maka boleh jadi akan sangat mengganggu terhadap masa depan mereka kelak. Hasil penelitian Rinso (An, 2006) menunjukkan bahwa Indonesia berada pada urutan terendah dalam kemampuan fisik dan bermain anak. Hal ini berarti menunjukkan bahwa resiko jangka panjang bagi suatu generasi bangsa manakala orang tua melarang dan membatasi gerak fisik dan psikologis anak-anak. Dengan demikian, bermain harus diberikan kepada anak-anak secara bebas dan leluasa, di rumah maupun di sekolah. Kebebasan dan keleluasaan dimaksudkan ialah bermain yang memenuhi karakteristik bermaian anak (DAP) yaitu: 1. Tempat bermain 2. Model bermain 3. Sarana dan alat bermain 4. Jenis jenis bermain yang sesuai dengan umur kronologis 5. Jenis kelamin anak 6. Sesuai dengan kebutuhannya Dalam karakteristik bermain, Dwiyanti (2001) menegaskan bahwa anak bermain dalam tiga ruang bermain utama yaitu 1. Lingkungan sekolah 2. Lingkungan ruang selama perjalanan pulang sekolah 3. Lingkungan disekitar rumahnya Karakteristik bermain dalam penelitian Smith, Garvey, Rubin Fein, Vanderberg ( dalam Ismail, 2006:20) menegaskan sebagai berikut: 1. Dilakukan berdasarkan motivasi intrinsik 2. Perasaan orang yang bermain diwarnai oleh emosi emosi yang positif 3. Adanya fleksibilitas yand ditandai dengan mudahnya kegiatan beralih dari suatu aktivitas kepada aktivitas yang lainnya. 4. Lebih menekankan pada proses berlangsung daripada hasil 5. Bebaskan anak memilih 6. Mempunyai kualitas pura-pura Dengan demikian, karakteristik bermain menjadi suatu substansi yang sangat urgen bagi guru dan pembimbing anak taman kanak-kanak untuk memahaminya dan menentukan, dan merencanakan apakah suatu aktivitas yang dilakukan anak itu bertegorikan bermain atau bukan bermain. Sebab manakala aktivitas bermain lebih condong pada kegiatan bekerja, maka menjadi terampaslah hak bermain bagi anak. Anak tidak lagi merasa menikmati kegiatan bermain secara enjoyable, relaxationable, pleasureable, melainkan menjadi tertekan dan terpaksa dengan bermain macam aturan yang harus dipatuhi, sehingga hilanglah rasa senang dan keceriaan mereka. DAFTAR PUSTAKA Harun Rasyid, dkk. 2009. Assesment Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta : Multi Pressindo

Kamis, 29 Maret 2012

Kado Terindah ^^

Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat dan tak perlu membeli! Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah yang tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi. 1. KEHADIRAN Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada disampingnya Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagian. 2. MENDENGAR Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketehui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini memudahkan Anda memberi tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya. 3. D I A M Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli. 4. KEBEBASAN Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Maknakebebasan bukanlah, " Kau bebas berbuat semaumu." Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan. 5. KEINDAHAN Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga
merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari! Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana dirumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya. 6. TANGGAPAN POSITIF Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf ), adalah kado cinta yang sering terlupakan. 7. KESEDIAAN MENGALAH Tidak semua masalah layak menjai bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah" Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut ? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini 8. SENYUMAN Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus asaan. pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi ? " Mutiara Hikmah" by Ahmad Muqafi

Senin, 19 Maret 2012

A LETTER FROM GOD

Saat kau bangun dipagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu, walaupun hanya sepatah kata, meminta pendapatKu atau bersyukurkepadaKu atas sesuatu hal indah yang terjadi didalam hidupmu
kemarin, tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.

Aku kembali menanti. Saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sediki waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk.

Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir engkau ingin berbicara kepadaKu tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru.

Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.

Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara kepadaKu dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak melakukannya.

Tidak apa-apa. Masih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau akan berbicara kepadaKu, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah beberapa hal tersebut selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan televisi, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton televisi atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa
memikirkan apapun hanya menikmati acara yang ditampilkan.

Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKu. Saat tidur Kupikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada
keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu.

Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar terhadap orang lain.Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata, doa atau pikiran atau
syukur dari hatimu.

Baiklah... engkau bangun kembali dan kembali Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu. Semoga harimu menyenangkan. Yang selalu menyertaimu setiap saat, ALLAH
SWT.

NB. Apakah kau memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang lain yang kau sayangi


Oleh : Anonim ^^